Bersiap Kolaborasi, UNHAN Kunjungi Kawasan Sains Dan Teknologi BRIN

Royalty-Free photo: Silhouette of Freedom Tower, New York - PickPikJakarta- Humas BRIN. Riset dan inovasi memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung program kemandirian teknologi pertahanan dan keamanan nasional. Dalam hal ini pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi harus terus ditingkatkan untuk mengembangkan industri pertahanan yang berbasis inovasi. Mahasiswa Cohort-1 dan dosen Prodi Teknik Mesin UNHAN berkesempatan melakukan kunjungan dan berdiskusi langsung dengan para periset di KST-Serpong BRIN. Plh. Sekretaris Program Studi Teknik Mesin UNHAN, Wawan Rukmono menyebutkan tujuan dari kunjungan ini adalah meningkatkan kerjasama kemitraan serta untuk memperkenalkan secara langsung lingkungan fasilitas riset bagi kadet mahasiswa. “Harapannya apabila ada fasilitas laboratorium atau sarana prasarana yang mendukung perkuliahan yang sesuai dengan kurikulum UNHAN kami bisa menggunakannya di sini, tentu tindak lanjut dan aturannya dapat kita diskusikan bersama,” ujar Wawan. Lebih lanjut Wawan menyebutkan salah satu misi dari Prodi Teknik Mesin FTM UNHAN yakni melaksanakan kerja sama dengan berbagai mitra di dalam maupun luar negeri guna peningkatan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknik mesin untuk memperkuat pertahanan negara.

Manusia tidak dapat lepas dari perkembangan teknologi, yang dalam istilah Roger Filder disebut koeksistensi dan koevolusi. Hal ini diperjelas oleh Hikmahanto Juwana dengan pendapat bahwa kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Ketergantungan itu menempatkan teknologi menjadi kebutuhan primer dan bukan lagi sekunder, sehingga teknologi itu adalah keniscayaan yang tidaklah mungkin dapat ditolak kehadirannya. Guru Besar Filsafat Sekolah Tinggi (STF) Diriyakara, Franz Magnis-Suseno, berpendapat ada dua alasan mendasar mengapa manusia tidak dapat menolak teknologi. Pertama, manusia modern tidak dapat menjamin pemenuhan kebutuhan dasarnya tanpa hadirnya teknologi. Kedua, kemenangan budaya teknologi sudah tidak dapat digagalkan lagi. Hal ini menjadikan manusia tidak memilki alternatif lain selain harus mempelajari sekaligus menguasai teknologi, serta harus memanfaatkannya untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi manusia. Bertitik tolak dari ini, maka tidaklah ada alas hak untuk menolak teknologi dan teknologi telah diterima menjadi bagian hidup dan kehidupan manusia. Diterimanya teknologi sebagai bagian tidak terpisahkan manusia berangkat dari sejarah kehidupan manusia itu sendiri yang selalu berusaha menciptakan teknologi untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

It was heavily implied that had Charmaine been brought back into the boardroom, she would have certainly been fired. Task: Teams had to design a billboard ad to promote a new cereal: Post’s Grape-Nuts Trail Mix Crunch. Once again, teams would be evaluated by the Post executives, rather than by a score. Winning team: Gold Rush Reasons for win: Charmaine and Bryce came up with a simple, but effective concept showing a runner pouring a box of Trail Mix Crunch down their throat. In addition, Charmaine’s presentation to the Post executives was very concise and professional. Reward: Getting to prepare a meal with the world-famous chef, Jean-Georges at the Trump International Hotel and Tower. Reasons for loss: Tammy’s concept was too dense, and the advertisement that Andrea made was too cluttered. In addition, their ad had too many different colors, graphics, fonts, and was out of sync with their models.

Tahun Ajaran Baru Gelar PTM 100 Persen, Sekolah Harus SiapJika Negara melakukan optimalisasi teknologi digital dan komputasi maka akan meningkatkan efektivitas pola pikir dan pola tindak, sehingga impian dapat lebih mudah menjadi nyata, maka sesuatu yang tidak mungkin dilakukan bahkan masih dalam khayalan dan angan-angan, kenyataannya memberi dampak terhadap sebuah hasil yang tak terduga. Kini komputerisasi dapat dengan mudah diimplementasikan ke dalam perangkat lain seperti televisi, smartphone, bahkan jam tangan komputer sdh dapat dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat. Pada saat yang sama, seperti yang dikemukakan Erik Brynjolfsson dan Andrew McAfee, revolusi industri dapat menghasilkan peningkatan ketidaksetaraan terutama terganggunya pasar tenaga kerja yang hatus memiliki keterampilan dan kapasitas tinggi. Namun Erik meyakini bahwa akan tercipta di masa depan segmen pekerja “low-skill/low-pay” dan “high-skill/high-pay”, yang bila dilakukan tidak dengan cermat dapat peningkatan ketegangan sosial. Dengan kondisi demikian, kedepan tidak menutup kemungkinan semua hal akan dapat ditemukan dan dibuat dalam versi digital. Karena itu pemerintah sudah seharusnya mendukung pendanaan penelitian komputasi kuantum untuk mengembangkan komputer kuantum yang lebih efisien dan bermanfaat bagi masyarakat dan negara.